UTIONES (LARUTAN)
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satuh jwnis obat atau kebih
dalam pekarut air suling kecuali dinyatakan kain, dinaksudkan untuk
digunakan sebagai obat dalam,obat luar atau untuk dinasukkan ke dalam
rongga tubuh. Untuk larutan steril yang digunakan sebagai obat luar
harus memenuhi syarat yang tetera pada injectiones.
Sesuai dengan penggunaan, larutan dibagi menjadi:
- Larutana steril
- Larutan tak steril
- Larutan antiseptika
Kadang
kadang dibedakan namanya, tetapi tidak ada perbedaan prinsip dalam
pengertian, bila yang terlarut adalah hanya satu jenis obat yang
dilarutkan disebut mikstura, sebagai contoh: solutio citratis magnesici
dan mixtura brometorum.
Larutan steril meliputi
- larutan untuk penggunaan luar sebagai pengobatan luka atau kulit terbuka
- larutan iritasi kandungan kemih.
- larutan intraperitoneum
baik alat maupun larutannya disterilkan dalam wadah yang steril.
Larutan tidak steril meliputi:
- larutan obat dalam, baik larutan yang langsung diminum atau yang harus diramu lebih dulu.
- larutan obat untuk kulit utuh dan
- larutan hemosialisa
Pada pembuatan larutan supaya dihindari sedapat mungkin adanya kontaminasi oleh bakteri dan jasad renik yang lain.
Larutan antiseptik, mudah
sekali dicemari oleh jasad renik yang telah resisten. Oleh karena itu
air yang digunakan harus air suling atau air yang baru dididihkan,
wadahnya harus betul betul bersih dan tidak menggunakan tutup gabus.
Larutan antiseptik tidak boleh digunakan lebih dari satu mingu sejak
tutup dibuka.larutan yang digunakan sebagai antiseptikum untuk mata yang
luka atau dimasukkan ke dalam rongga tubuh harus disterilkan duklu.
Larutan antiseptik yang steril di dalam wadah tertutup mudah dibedakan
dengan wadah untuk laeutan teansfusi ternasuk larutan infusi. Pada
etiket harus tertera : larutan steril, tidak disuntikan.
Sistem pelarut dan zat terlarut
- sirup
- eliksir
- spirit
- air aromatik
- tingtur
Larutan oral
Adalah
sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau
lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang
larut dalam air atau campuran konsolven air.
Larutan oral yang mangandung sukrosa atau gula lain kadar tinggi disebut sirup
Larutan sukrosa hampir jenuh dalam air disebut sirup simpleks (64%)
Selain sukrosa dan gula lain, senyawa poliol tertentu seperti:
- sorbitol – gliserol digunakan sebagai penghambat terjadinya penghabluran, untuk mengubah kelarutan , rasa dan sifat sifat lain zat pembawa.
- Zat anti mikroba untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi.
Larutan
oral lain yang tidak menandung gula , tetapi mengandung pemanis buaran
seperti sorbitol, aspartam, dan bahan pengental seperti gom selulosa
biasanya digunakan untuk pasien diabetes,
Larutan yang mengandung etanol sebagai kosolven disebut eliksir.
Larutan topikal
Adalah larutan yang
biasanya mengandung air tetapi sering kali mengandung pelarut lain
seperti etanol dan poliol, untuk penggunaan topikal pada kulit.
Lotio
Adalah sedian larutan atau suspensi yang digunakan secara topical
Contohnya : lotio kumerfeldi
Larutan Otik
Adalah larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dan bahan pendispersi, untuk penggunaan pada telinga luar.
Misal : larutan otik neonisin dan polimisin B silfat.
Spirit
Adalah
larutan yang mengandung etanol atau hidro alkohol dari zat mudah
menguap, umumnya berupa larutan tunggal atau campuran bahan. Spirit
harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat tidak tembus cahaya. Jika
pelarutnya air disebut air aromatik
Sirup
Adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa penambahan bahan pewangi dan zat obat.
Sirup
yang mengandung bahan pemberi rasa tapi tidak mengandung zat obat,
pembawanya bukan obatatau pembawa yang wangi, misalnya: syrup akasia,
sirup jeruk, dll
Sirup yang mengandungbahan obat terapetik atau sirup obat, misalnya: antitusif, antihistamin.
Komponen sirup
- air
- gula, sukrosa, pemanis buatan
- pwngawet anti mikroba
- pembau, penambah rasa misal minyak jeruk, vanili dan lain lain.
Contoh pengawet
- Asam benzoat (0,1-0.2) %
- Na benzoat (0.1-0.2) %
- campuran metil, propil dan butil paraben (total ± 0.1%)
Eliksir
Adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk
penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan.
Dibanding
dengan sirup, eliksir kurang manis dan kurang kental karena mengandung
kadar gula lebih rendah, sehingga kurang efektif dalam menutupi rasa dan
bau zat aktif.
Saturasi
Adalah solutio yang dibuat dengan cara mereaksikan bagian asam dan suatu bikarbonat, yang didalamnya jenuh dengan CO2, biasanya digunakan sebagai penyegar. Contoh: Potio Riveri.
Potiones
Adalah sediaan yang berupa cairan untuk diminum, dibuat sedemikian rupa
hingga dapat digunakan sebagai dosis tunggal dalam golume besar,
umumnya 50 ml.
Collyria
Adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas partikel asing,
isotonis dan digunakan untuk mencuci mata, dapat ditambahkan larutan
dapar dan pengawet. Wadah yang dipakai dapat wadah dari gelas atau
plastik yang tertutup kedap.
Gargarisma
Adalah sediaan berupa larutan. Umumnya pekat dan bila digunakan
diencerkan dulu. Gargarisma digunakan sebagai pencegah infeksi
tenggorokan dan tujuan penggunaan gargarisma ialah agar obatnya dapat
langsung mengenai selaput lendir yang ada di dalam tenggorokan dan bukan
sebagai pelindung selaput lendir maka tidak digunakan bentuk suspensi
dan baha b berlendir tidak cocok sebagai obat kumur. Dalam tiket harus
tertera :
- hanya untuk kumur, jangan ditelan.
- Sebelum digunakan diencerkan.
INTERAKSI PELARUT – ZAT TERLARUT
Berhubung dengan kelarutan suatu zat dalam pelarut, maka dapat terjadi
interaksi antara pelarut pelarut, pelarut zat pelarut terlarut dan zat
zat terlarut.
Nilai
atau diskripsi kualitatif beberapa parameter fisika kimia dari zat
terlarut dan pelarut dapat membantu mendapatkan gambaran mengenai
keterlarutan suatu obat, beberapa faktor dan konsep yang penting untuk
meramal kelarutan obat adalah:
- polaritas
- co solvency
- parameter kelarutan
- suhu
- salting out
- salting in
- hidrotopi
- pembentukan kompleks
- efek bersama ion
- ukuran partikel
- ukuran dan bentuk molekul
- struktur air
Polaritas
Aturan
yang terkenal yaitu like dissolves like berdasarkan pada observasi
bahwa molekul molekul dengan distribusi muatan yang sama dapat larut
timbal balik, yaitu molekul polar, akan larut dalam media yang serupa
yaitu polar, sedangkan molekul nonpolar akan larut dalam media nonpolar.
Konsep polaritas kurang jelas apabila diterapkan pada kelarutan yang rendah, terbentuk miseldan berbentuk hidrat padat.
Kosolven
Campuran pelarut untuk melarutkan zat tertentu banyak digunakan untuk
membuat larutan obat. Kosolven dapat dipandang sebagai modifikasi
polaritas dari sistem pelarut terhadap zat terlarut atau terbentuknya
pelarut baru yang terjadinya interaksi tidak mudah diduga dari individu
pelarut masing masing dalam sistem campuran. Kosolven supaya dibedakan
dari fenomena yang sangat erat hubungannya seperti pelarut
(solubilisasi) dan hidrotopi.
Parameter kelarutan
Dikembangkan oleh hildbrand untuk sebagai alat meramal kelarutan cairan
dan substansi amorf dalam banyak macam pelarut dari industri.
Suhu
Kebanyakan senyawa farmasetis pada kenaikan suhu akan naik
kelarutannya, kecuali senyawa metilselulosa dan kalsium hidroksida.
Proses eksoterm dapat digambarkan:
Zat terlarut + pelarut ↔ larutan + panas
Sedangkan proses endoterm
Panas + zat terlarut + pelarut↔ larutan
Jika
pada peristiwa eksoterm, bila suhu dinaikan maka kelarutan zatnya akan
berkurang karena reaksi bergeser kekiri. Sedangkan pada peristiwa
endoterm, bila suhu dinaikkan maka kelarutan zatnya akan bertambah,
karena reaksi bergeser ke kanan.
Salting out
Peristiwa pengendapan zat terlarut (biasanya zat organik) disebabkan
oleh penambahan jumlah besar garam yang sangat mudah larut pada larutan
air dari senyawa organik. Peristiwa ini merupakan kompetisi antara garam
dan senyawa organik terhadap molekul pelarut yaitu air. Contoh
peristiwa ini adalah: camphora dan oleum menthae piperitae dalam air
aromatik. Larutan metilselulosa dalam air oleh penambahan NaCl.
Mekanisme
peristiwa ini ialah bahwa interaksi metilselulosa dan air adalah
inkompetible dengan interaksi NaCldengan air dan sebagai hasil terjadi
dehidrasi dari metilselulose dan mengakibatkan peristiwa salting out.
Salting in
Ialah
peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu senyawa organik dengan
penambahan suatu garam dalam larutannya. Sebagai contoh adalah globulin
tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam larutan garam encer dalam
air.
Hidrotopi
Ialah peristiwa bertambahnya larutan suatu senyawa yang tidak larut
atau sukar larut dengan penambahan suatu senyawa lainyang bukan zat
surfaktan (S.a.a.). Mekanismenya mungkin salting in, kompleksasi atau
kombinasi beberapa faktor.
Pembentukan kompleks
Ialah peristiwa terjadinya
interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan zat
yang larut dengan membentuk senyawa kompleks yang larut. Sebagai contoh
larutan iodium dalam larutan KI atau NaI dalam air. Disini terjadi
senyawa kompleks Triiodida.
Juga larutan coffein didalam larutan natrii salisilat atau natrii
benzoat dalam air. Senyawa kompleks ini bersifat reversible, mudah
terjadi disosiasi dan melepas zat aktifnya dan memberi efek terapi.
Common ion effect
Obat yang tak larut sering dibuat sebagai suspensi, disini ada
keseimbangan antara partikel padat dengan larutan jenuhnya. Sebagai
contoh adalah suspensi Procain Penicilin. Dengan penambahan Procain HCl
yang mudah larut dalam air akan mengurangi penicilin ion dalam larutan,
karena produk kelarutan suatu senyawa pada suhu konstan adalah tetap.
Ukuran partikel
Efek ukuran partikel dari zat terlarut dalam sifat keterlarutan terjadi
hanya bila partikel mempunyai ukuran dalam sub mikro dan akan terlihat
kenaikan kira kira 10% dalam kelarutannya. Kenaikan ini disebabkan
adanya enersi bebas permukaan yang bebas permukaan yang besar
dihubungkan dengan partikel yang kecil.
Ukuran dan bentuk molekul
Sifat
sifat dapat melarutkan dari air sebagian besar disebabkan oleh ukuran
yang kecil dari molekulnya. Zat cair dapat mempunyai polaritas,
konstante dielektrik dan ikatan hidrogen dapat
menjadi pelarut yang kurang bagi senyawa ionik, disebabkan ukuran
partikelnya lebih besar dan akan sukar bagi zat cair untuk menembus dan
melarutkan kristal. Bentuk dari molekul zat terlarut juga merupakan
faktor didalam meneliti keterlarutan. Keterlarutan yang tinggi dari
amonia yang cocok tanpa ada kesukaran berada didalam struktur dari air.
Efek bentuk dari molekul zat terlarut terhadap kelarutannya di dalam
suatu pelarut lebih banyak merupakan efek entropi.
Struktur dari air
Struktur air merupakan anyaman molekul tiga dimensi dan struktur ikatan
hidrogen menentukan sifat sifat air dan interaksinya dengan zat
terlarut. Strukturnya dapat dimodifikasi secara kualitatif dan
kuantitatif oleh banyak faktor seperti suhu, permukaan dan zat terlarut.
Struktur air adalah peka terhadap banyak faktor yang dapat memperkuat,
melemahkan, mengubah atau memecah seluruhnya. Faktor faktor ini termasuk
suhu, zat terlarut non polar, ion monovalen dan polivalen, s.a.a.,
makromolekul dan permukaan.
Keuntungan bentuk larutan
- merupakan campuran homogen
- dosis dapat mudah diubah-ubah dalam pembuatan
- dapat diberikan larutan encer kapsul atau tablet lambung, sedangkan bila dalam bentuk kapsulatau tablet sulit diencerkan.
- kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorbsi.
- mudah diberi pemanis, bau bauan dan warna, dan hal ini cocok untuk pemberian obat pada anak anak.
- untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan.
Kerugian bentuk larutan
- volume bentuk larutan lebih besar
- ada obat yang tidak stabil dalam larutan
- ada obat yang sukar diyuyupi rasa dan baunya dalam larutan
Emmmmh mni rajin nu bde uas :D
BalasHapushehe :D iya dong
Hapuscie rajin :)
BalasHapus